A. ATMOSFER
Atmosfer
adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya
pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan
mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
Fungsi Atmosfer
1.
Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan
hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2.
Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3.
Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai
penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Peran
atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada
lapian atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh
permukaan bumi akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang
mampu bertaham hidup, termasuk manusia.
Atmosfer
bumi dibagi menjadi lima lapisan, yaitu :
a. Troposfer
Lapisan ini
merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada
ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada
lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap
kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5 oC. Lapisan ini dianggap
sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan
permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk
manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan
troposfer.
b. Stratosfer
Merupakan
bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50
– 60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer
dan ionosfer.
Pada lapisan
stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu
pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan
demikian, profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari
lapisan troposfer.
Ciri penting
dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk
menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai
permukaan bumi.
c. Mesosfer
Mesosfer
terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini
akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik,
tetapi kemudian turun dan mencapai -72 oC di ketinggian 75 km. Suhu terendah
terukur pada ketinggian antara 80 – 100 km yang merupakan batas dengan lapisan
atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer. Daerah transisi antara lapisan
mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110o C .
d. Lapisan Termosfer
Berada di
atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar
650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini
sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi
oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer
lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada
lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya
ketinggian.
e. Ekosfer atau atmosfer luar
Merupakan
lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas
atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah
batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk
ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis
imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.
Ozon Dalam Atmosfer
Ozon adalah
zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat juga.
Ozon biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat juga
digunakan untuk menghilangkan warna dan bau yang tidak enak pada air.
Ozon
terbentuk secara alamiah di stratosfer. Pembentukan dan perusakan ozon di
stratosfer merupakan mekanisme perlindungan bumi dari sinar UV dari matahari.
Di troposfer ozon terbentuk melalui reaksi fotokimia pada berbagai zat pencemar
udara.
Ozon
terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer. Ozon yang
terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi
dari penyinaran sunar UV. Sedangkan ozon yang terdapat pada lapisan troposfer
memiliki efek yang berbeda terhadap bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun
susunan kimianya sama. Ozon di troposfer ini bersifat racun dan merupakan salah
satu dari gas rumah kaca. Selain itu, ozon di troposfer juga menyebabkan
kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan kesehatan manusia.
Lubang ozon
Terjadinya
lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan kadar NOx dari pembakaran bahan
bakar pesawat, naiknya kadar N2O karena akibat pembakaran biomassa dan
oenggunaan pupuk, dimana N2O ini merupakan sumber terbentuknya NO.
Selain itu,
zat kimia yang kita kenal clorofuorocarbon atau CFC berpengaruh sangat besar
terhadap perusakan ozon. CFC ini adalah segolongan zat kimia yang terdiri atas
tiga jenis unrus, yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C). CFC inilah yang
mendominasi permasalahan perusakan ozon dan menjadi zat yang sangat dicurigai
sebagai penyebab terjadinya kerusakan ozon. CFC ini tidak ditemukan di alam,
melainkan merupakan zat hasil rekayasa manusia. CFC tidak beracun, tidak
terbakar dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Karenanya menjadi zat
yang sangat ideal untuk industri. CFC banyak digunakan sebagai zat pendingin
dalam kulkas dan AC mobil (CFC-12), sebagai bahan untuk membuat plastik busa,
bantal kursi dan jok mobil (CFC-11), campuran CFC-11 dan CFC-12 digunakan untuk
pendorong aerosol, serta CFC-13 yang biasa digunakan dalam dry cleaning.
Dampak Lubang Ozon
Lapisan ozon
di stratosfer dapat menyerap seluruh sinar UV ekstrem dan UV-C serta sebagian
besar sinar UV-B. Di katulistiwa, pada keadaan terang tak berawan sekitar 30%
sinar UV-B dapat sampai ke bumi. Semakin jauh dari katulistiwa, UV-B yang
sampai ke bumi semakin berkurang. Akan tetapi, pada musim panas penyinaran UV-B
di daerah yang jauh dari katulistiwa tidak berbeda jauh dengan di katulistiwa.
Dengan
semakin berkurangnya lapisan ozon, maka sinar UV-B yang diserap bumi semakin
besar. Karena sinar yang bergelombang pendek ini memiliki energi yang tidur,
maka berpengaruh besar terhadap sel hidup dan mengakibatkan kematian jasad
renik.
Sinar UV-B
juga mempunyai dampak negatif pada mahluk tingkat tinggi, baik hewan maupun
tumbuhan. Pada tumbuhan, menipisnya lapisan ozon akan mengakibatkan
terganggunya proses fotosintesis yang selanjutnya menyebabkan turunnya laju
pertumbuhan daun dan batang serta penurunan berat kering total sehingga
hasilnya akan berkurang. Selain itu dapat juga mempengaruhi produktivitas
hutan, mengakibatkan gangguan pada ekosistem akuatik, serta mengakibatkan
penyakit kanker kulit, penyakit katarak serta menurunnya daya imunitas pada
manusia. Dengan berkurangnya daya imunitas oranng menjadi lebih peka terhadap
serangan infeksi termasuk virus herpes dan lepra.
0 komentar:
Post a Comment